Apakah Manikur dan Pedikur Aman Saat Hamil? - Globumil

dr. Adit, Sp.OG, M.Kes || 2024-11-03

Pertanyaan mengenai keamanan manikur dan pedikur selama kehamilan sering kali muncul di kalangan ibu hamil. Perawatan ini tidak hanya memberikan kuku yang bersih dan menarik, tetapi juga bisa menambah rasa relaksasi, terutama karena biasanya disertai pijatan lembut di tangan dan kaki. Manikur meliputi berbagai perawatan untuk jari-jari tangan, termasuk memotong, membersihkan, dan membentuk kuku, serta melakukan pijatan di sekitar tangan. Sementara itu, pedikur fokus pada perawatan kaki dan jari-jari kaki.

Apakah Manikur dan Pedikur Aman Selama Kehamilan?
Secara umum, manikur dan pedikur saat hamil diperbolehkan dan tidak berbahaya bagi bayi secara langsung. Sebaliknya, aktivitas ini dapat memberikan relaksasi bagi tubuh dan pikiran serta meningkatkan sirkulasi darah. Namun, ibu hamil perlu memperhatikan kebersihan alat yang digunakan. Jika tidak, ada risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri pada kuku setelah perawatan. Berikut beberapa faktor risiko lain yang perlu diperhatikan:

1. Paparan Bahan Kimia
Bahan kimia yang umum ditemukan dalam produk perawatan kuku adalah volatile organic compounds (VOCs). Salah satunya adalah dibutyl phthalate (DBP), yang dapat berbahaya jika terhirup. Zat ini berpotensi menyebabkan gangguan reproduksi, gangguan organ, dan masalah hormonal. Meski belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa paparan singkat saat manikur atau pedikur membahayakan ibu dan janin, bau yang kuat dari bahan kimia ini seringkali dapat menyebabkan mual bagi ibu hamil.

2. Kuman dari Bak Rendam Kaki
Bak yang digunakan untuk merendam kaki pada pedikur sering digunakan bergantian oleh banyak orang. Jika tidak dibersihkan dengan baik, bak ini dapat menjadi sarang kuman dari kaki-kaki sebelumnya.

3. Risiko Penularan Hepatitis B dan C
Melakukan manikur atau pedikur dapat meningkatkan risiko terpapar hepatitis B dan C jika alat yang digunakan tidak disterilkan dengan benar. Penggunaan alat yang tidak steril dapat menyebabkan penularan penyakit, terutama saat proses pembersihan kutikula kuku yang bisa menyebabkan luka.

Tips Aman untuk Manikur dan Pedikur Selama Kehamilan
Agar tetap aman saat melakukan manikur dan pedikur selama kehamilan, berikut beberapa tips yang bisa diikuti saat memilih salon:

1. Pilih Salon yang Terpercaya
Pastikan salon yang dikunjungi berkualitas dan memiliki sertifikasi resmi.

2. Periksa Kebersihan Alat
Pastikan bahwa alat yang digunakan telah dibersihkan dan disterilkan dengan benar menggunakan alat sterilisasi yang sesuai, seperti autoklaf.

3. Bawa Alat Sendiri
Jika memungkinkan, bawa peralatan pribadi seperti gunting kuku dari rumah.

4. Perhatikan Penggunaan Sarung Tangan
Pastikan petugas salon mengenakan sarung tangan baru dan memiliki sertifikasi atau pelatihan yang tepat.
< 5. Cari Salon dengan Ventilasi Baik
Pilih salon yang memiliki sistem ventilasi yang baik agar tidak menghirup uap bahan kimia secara langsung, seperti salon yang dilengkapi dengan AC atau kipas angin.

6. Periksa Cat Kuku
Pastikan salon menyediakan cat kuku yang bebas dari bahan kimia berbahaya.

7. Hindari Jika Ada Luka
Jangan melakukan manikur atau pedikur jika terdapat luka, gigitan serangga, goresan, atau luka terbuka di tangan atau kaki.

Beberapa orang berpendapat bahwa pijatan akupresur selama manikur dan pedikur dapat memicu kontraksi rahim. Namun, klaim ini belum terbukti secara medis. Meski demikian, untuk lebih aman, sebaiknya ibu hamil menghindari jenis pijatan ini.

Kesimpulan
Manikur dan pedikur saat hamil tidak perlu dikhawatirkan asalkan ibu hamil memilih salon yang berkualitas dan memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan. Ibu hamil juga dapat merawat diri di rumah dengan menggunakan peralatan sendiri untuk lebih merasa aman dan nyaman. Jika memilih untuk melakukannya di rumah, pastikan untuk berada di ruangan yang berventilasi baik agar tidak merasa pusing akibat bau bahan kimia. Sebelum melakukan perawatan kuku di salon, penting untuk lebih cermat dan jika masih ragu, ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang lebih tepat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang benar, ibu hamil bisa tetap merawat kuku sambil menjaga kesehatan dirinya dan janin.